Awareness

October 25, 2023

Halo Telkomers!

Ketika berbicara tentang keamanan siber, seringkali kita lebih fokus pada melindungi diri sendiri atau perusahaan kita dari ancaman siber. Namun, kita juga harus peduli terhadap keamanan siber keluarga, terutama yang paling rentan yaitu anak. Pada tahun 2021, seorang penjahat siber menyebarkan data identitas anak murid dari total 1.200 sekolah ke situs jual beli ilegal di internet (Dark Web). Identitas anak adalah sasaran yang sangat menarik bagi para penjahat siber. Anak-anak biasanya memiliki catatan kriminal yang bersih, yang dapat digunakan oleh para penjahat untuk kepentingan mereka sendiri. Selain itu, penjahat siber bisa menggunakan informasi anak-anak untuk melakukan penipuan, seperti membuka rekening bank palsu, mengajukan pinjaman, atau mendapatkan kartu kredit atas nama anak Telkomers. Dan dalam kasus terburuk, informasi tersebut dapat digunakan untuk menargetkan remaja untuk eksploitasi kejahatan seksual, yang dikenal sebagai grooming.

Identitas anak yang dicuri bisa merusak masa depan mereka, menghambat akses ke pendidikan atau pekerjaan, dan menimbulkan masalah lainnya yang serius terhadap pertumbuhan mental anak. Simak beberapa tips yang dapat diterapkan untuk melindungi informasi anak:

  1. Ajarkan keamanan online sejak dini

    Ajarkan anak-anak tentang keamanan online sejak dini. Jelaskan bahaya berbagi informasi pribadi baik secara online maupun dalam bentuk fisik dan pentingnya tidak membagikan informasi seperti alamat, nomor telepon, atau tanggal lahir kepada orang asing. Informasi yang tersebar di online dapat digunakan oleh siapa saja termasuk penjahat siber untuk melakukan kegiatan kejahatan, contohnya penculikan.

  2. Jangan membagikan informasi anak di media sosial

    Seringkali kita suka membagikan informasi terkait anak di media sosial seperti posting foto wajah anak, tanggal lahirnya, dan lain-lain. Tentu saja hal ini dapat digunakan oleh penjahat siber untuk melakukan penipuan atau bahkan membuat foto anak Telkomers di edit menggunakan teknologi AI untuk hal yang tidak baik. Oleh karena itu, Telkomers disarankan untuk mulai batasi kegiatan membagikan informasi anak di media sosial.

  3. Pantau aktivitas online

    Selalu awasi aktivitas online anak-anak Telkomers, terutama yang terkait dengan pesan pribadi dan penelusuran publik, yang dapat menjadi sumber risiko. Selain itu, Telkomers juga bisa mengaktifkan mode/fitur parental control pada gadget/smartphone anak sehingga Telkomers dapat melakukan pemantauan dan kontrol untuk membatasi akses mereka ke konten berbahaya. Telkomers juga dapat mempertimbangkan untuk membatasi waktu anak di media sosial dan platform pesan atau game online mereka.

  4. Beri contoh kebiasaan berinternet yang baik

    Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa sehingga orang tua perlu memberikan contoh perilaku yang baik dalam penggunaan internet dan media sosial. Telkomers dapat mengajarkan kepada anak untuk menggunakan media sosial yang baik seperti tidak menuliskan atau menyebarkan berita hoax, SARA, dan ujaran kebencian lainnya karena jejak digital akan selalu ada. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah masa depan anak menjadi rusak atau menghambat akses ke pendidikan dan pekerjaan nantinya.

  5. Hati-hati dengan platform yang dapat mengirimkan pesan pribadi

    Platform (media sosial, game, forum, dll) yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan pribadi, berteman, atau mengikuti pengguna lain melalui pencarian publik menjadi sumber keprihatinan terbesar. Orang tua perlu mengawasi penggunaan platform-platform ini dan berbicara dengan anak-anak tentang risikonya. Periksa pengaturan akun media sosial anak-anak seperti siapa yang dapat melihat atau menghubungi mereka.

 

Melindungi identitas anak adalah tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Penjahat siber dapat dengan mudah mencuri informasi anak-anak, yang dapat merusak masa depan mereka. Dengan pendidikan, pengawasan, dan langkah-langkah keamanan yang tepat, kita dapat menjaga identitas anak-anak tetap aman dari ancaman siber. Mari tingkatkan kepedulian kita terhadap keamanan siber anak agar terhindar dari risiko keamanan siber 'tuk masa depan yang cerah bagi generasi mendatang

 

We Care, We Secure.
Salam #SecurityAwareness #SelaluBerintegritas,

Cyber Security

Reference:

Categories


Categories



Recent posts